Haji 2025 Usung Skema Ramah Lansia: Menag Luncurkan Inisiatif Mobilitas dan Akomodasi Baru

Menag Nasaruddin Umar.//Foto: dok Kemenag.--
Radarlambar.Bacakoran.co - Pelaksanaan ibadah haji tahun ini membawa angin segar bagi jamaah yang masuk kategori rentan, terutama lansia dan penyandang disabilitas. Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, memperkenalkan dua mekanisme baru yang siap diterapkan dalam penyelenggaraan haji 1446 H: murur dan tanazul.
Langkah ini dinilai sebagai upaya konkret dalam menyesuaikan layanan haji dengan kebutuhan jamaah yang memiliki keterbatasan fisik. Inisiatif tersebut diumumkan dalam kegiatan manasik haji nasional yang digelar di Jakarta Timur, Sabtu pagi.
Mobilitas Lebih Efisien, Perjalanan Lebih Ringan
Murur adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sistem perjalanan jamaah yang memungkinkan mereka melewati Muzdalifah tanpa berhenti, setelah menyelesaikan wukuf di Arafah. Jamaah langsung diarahkan menuju Mina, sehingga proses perjalanan menjadi lebih singkat dan tidak terlalu melelahkan. Skema ini sebelumnya telah diuji terbatas dan menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengurangi kepadatan.
Sementara itu, tanazul memberi fleksibilitas dalam hal akomodasi. Jamaah tertentu diperbolehkan kembali ke hotel usai menjalani rangkaian ibadah wajib, tanpa perlu menginap di tenda di Mina. Menurut Menag, opsi ini lebih layak bagi jamaah yang membutuhkan kenyamanan ekstra untuk pemulihan fisik.
"Kita ingin memastikan semua jamaah, terutama yang rentan, bisa menjalani ibadah dengan tenang dan nyaman," ungkap Nasaruddin di hadapan peserta manasik.
Kebijakan Selektif dan Berbasis Prioritas
Tidak semua jamaah akan mengikuti skema baru ini. Pemerintah telah menetapkan bahwa hanya 40.000 hingga 50.000 orang yang akan masuk dalam program prioritas ini. Kriteria penentuan peserta melibatkan pertimbangan usia, kondisi kesehatan, dan kebutuhan khusus lainnya.