Perkuat Mutu Pendidikan, Disdikbud Dukung Program Prioritas Pembelajaran Nasional

DISDIKBUD Pesbar Dukung Program Prioritas Pembelajaran Nasional. Foto Dok --

PESISIR TENGAH - Upaya meningkatkan mutu pendidikan terus digencarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar). Kini, sejumlah perwakilan satuan pendidikan dari Pesbar masih aktif mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Guru Penggerak dan Tenaga Kependidikan (BGGTK) Provinsi Lampung. Pelatihan ini menjadi tindak lanjut dari program advokasi penguatan prioritas pembelajaran dan penilaian regional Jakarta 1.

Program advokasi tersebut sebelumnya digelar oleh Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD, Dikdas, dan Dikmen) melalui Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kemendikbud. Selain Lampung, kegiatan ini juga melibatkan sejumlah provinsi lainnya, seperti Banten, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

Kepala Disdikbud Pesbar, Edwin Kastolani Burtha, S.H., M.P., melalui Kabid Pendidikan Dasar, PAUD, dan PNFI, Erik Putra AR, S.Pd., mengatakan bahwa program prioritas pembelajaran dan penilaian kini sedang berjalan aktif. Ia menilai program itu sangat penting sebagai upaya mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas dan sesuai dengan arah pembangunan nasional.

“Tentunya, Disdikbud Pesbar menyambut baik adanya program ini karena sejalan dengan Asta Cita pemerintah,” kata Erik, Senin, 28 Juli 2025.

Lebih lanjut Erik menjelaskan, program prioritas di jenjang SMP itu meliputi beberapa fokus utama. Antara lain Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk memetakan kompetensi siswa, pembelajaran mendalam untuk memperkuat pemahaman materi, serta pengenalan koding dan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI). Bukan hanya itu saja, program ini juga dirancang untuk memperkuat kompetensi literasi, numerasi, serta sains dan teknologi.

“Kami berharap ke depannya satuan pendidikan dapat mengimplementasikan program ini secara menyeluruh. Sinergi dalam pelaksanaan program-program prioritas tersebut merupakan tujuan utama,” jelasnya.

Menurutnya, pelatihan yang diikuti para guru dan tenaga kependidikan ini tidak hanya bersifat teori, tetapi juga memberikan pendampingan praktis. Peserta dibekali materi strategi pembelajaran inovatif, metode asesmen berbasis kompetensi, hingga pemanfaatan teknologi digital dalam mendukung proses belajar mengajar. Pendekatan tersebut diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menarik, adaptif, dan sesuai perkembangan zaman.

Disdikbud Pesbar sendiri melihat program prioritas pembelajaran ini sebagai langkah konkret untuk mewujudkan mutu pendidikan yang lebih baik. Pemerintah daerah menilai, kolaborasi antara guru, sekolah, dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan implementasi program ini.

“Melalui program ini, kami berharap peningkatan mutu pembelajaran dan penilaian dapat terlaksana secara berkesinambungan di seluruh wilayah, termasuk di Kabupaten Pesbar,” ungkapnya.

Selain sebagai tindak lanjut program nasional, pelatihan ini juga menunjukkan keseriusan Pesbar dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global. Erik menegaskan, pembelajaran di era modern harus mampu menjawab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif.

“Keikutsertaan guru dan tenaga kependidikan dalam program ini diharapkan dapat membawa perubahan nyata di ruang kelas. Dengan pembelajaran yang lebih kontekstual, siswa tak hanya sekadar menerima materi, tetapi juga didorong untuk aktif, berkreasi, dan mengembangkan potensim” tandasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan