Bahu Jalan Way Seluang–Sidodadi Amblas

AMBLAS : Bahu jalan pada ruas Way Seluang-Sidodadi, tepatnya di Pekon Kota Besi, Kecamatan Batu Brak, amblas akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir. foto dok--
BATUBRAK – Hujan deras yang mengguyur wilayah Lampung Barat dalam beberapa hari terakhir menyebabkan bahu jalan di ruas utama Way Seluang–Sidodadi, tepatnya di Pekon Kota Besi, Kecamatan Batu Brak, amblas. Kondisi ini kian mengkhawatirkan masyarakat karena dikhawatirkan badan jalan bisa benar-benar patah jika tidak segera ditangani.
Jalan tersebut merupakan akses vital penghubung antardesa dan kecamatan, digunakan warga untuk aktivitas harian seperti ke sekolah, fasilitas kesehatan, hingga pusat pemerintahan.
“Saya tiap hari lewat sini antar anak sekolah. Sekarang harus ekstra hati-hati karena sebagian badan jalan sudah turun, tinggal tunggu waktu putus kalau dibiarkan,” ujar Andi (38), salah satu warga pengguna jalan.
Menurutnya, penanganan cepat sangat dibutuhkan sebelum kerusakan meluas. "Kalau sekarang ditimbun saja mungkin cukup. Tapi kalau sudah sampai putus, akan butuh anggaran dan waktu lebih besar untuk perbaikan," tambahnya.
Warga berharap pemerintah setidaknya melakukan tindakan sementara seperti penimbunan dengan material darurat agar jalan tetap aman dilalui. Beberapa warga menyebut, jika dibiarkan hingga hujan deras kembali turun, risiko longsor dan amblas total makin tinggi.
“Kami paham mungkin anggaran terbatas, tapi ini soal keselamatan dan kepentingan orang banyak. Jangan tunggu korban dulu baru ada tindakan,” tegas Andi.
Merespons hal ini, Anggota DPRD Lampung Barat dari Dapil II, Herpin, menyatakan pihaknya sudah menerima laporan masyarakat terkait kerusakan di ruas jalan tersebut. Ia menekankan pentingnya tindakan darurat dari Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, khususnya Dinas PUPR, agar kerusakan tidak makin meluas.
“Kami minta pemerintah jangan menunggu jalan benar-benar amblas baru bertindak. Penanganan cepat justru akan menghemat biaya dan menjaga aktivitas warga tetap lancar,” tegas Herpin.
Ia juga menyoroti dampak sosial dan ekonomi jika akses tersebut sampai benar-benar terputus, mengingat jalan itu merupakan jalur utama distribusi barang, akses pendidikan, serta layanan publik lainnya.
“Kami akan terus kawal agar Dinas PUPR segera menurunkan tim ke lokasi untuk langkah penanganan awal,” pintanya. (edi/lusiana)