PAGARDEWA – Panen raya kopi tahun 2024, menjadi berkah bagi masyarakat petani kopi robusta Kabupaten Lampung Barat. Pasalnya tahun ini kali pertamanya harga biji kopi kering menyentuh harga Rp70.000 perkilogram (Kg), tambah lagi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya hasil panen juga meningkat.
Berkat dua faktor pendukung tersebut kesejahteraan masyarakat mengalami peningkatan dan terpantau perputaran ekonomi yang naik drastis seperti aktifitas jual beli kebutuhan di tingkat pasar.
Diantaranya pembelian kendaraan baik roda dua, maupun roda empat, hingga kebutuhan perabot rumah yang membuat pedagang ikut ketiban bulan.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lampung Barat KH. Agus Syifour Rosyid mengatakan, dengan dukungan cuaca tahun 2023 dengan terjadinya kemarau serta pola pengelolaan kebun kopi yang semakin modern memberikan imbas peningkatan hasil produksi yang juga di barengi harga jual yang tinggi.
Karena itu, melalui kesempatan baik ini, masyarakat tani diharapkan dapat lebih memanfaatkan pendapatan dalam memaksimalkan pengelolaan areal kebun kopi masing-masing dengan metode petani millenial namun tetap menerapkan sistem kelola kembali ke alam untuk menjaga kelestarian tanah.
Pihaknya memprediksi musim panen tahun depan akan lebih baik lagi terutama pada peningkatan hasil mengingat dari masa pembungaan yang terjadi cukup meyakinkan selain daripada itu juga dukungan cuaca yang hingga saat ini stabil. Serta semangat petani dalam pengolahan juga semakin tinggi termasuk dalam upaya perawatan diantaranya penggunaan pupuk dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, pihaknya mengajak masyarakat tani untuk lebih teliti dalam pemeliharaan terutama dalam penggunaan pupuk.
Sehingga upaya yang dilakukan betul-betul membuahkan hasil yang baik yakni peningkatan hasil produksi dan terkait harga pihaknya berharap situasi tahun ini akan terulang lagi di tahun sebelumnya.
"Pemahaman dalam budidaya perkebunan kopi tentunya harus terus kita tingkatkan sehingga apa yang menjadi inovasi betul-betul memberikan dampak yang baik terutama terhadap peningkatan hasil dan kualitas kopi yang dihasilkan," ajaknya. (rinto/nopri)