Pj Gubernur Lampung Apresiasi Peran TDA dalam Meningkatkan UMKM Melalui Mentoring Bisnis

Rabu 08 Jan 2025 - 20:31 WIB
Reporter : Rlg
Editor : Rlg

Radar Lambar - Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, menghadiri acara Mentoring Bisnis To The Next Level yang diperuntukkan bagi para pengusaha di Provinsi Lampung. 

Acara ini berlangsung di Balai Keratun, Kantor Gubernur, pada Rabu 8 Januari 2025.

Dalam sambutannya, Pj Gubernur memberikan apresiasi tinggi kepada komunitas Tangan Di Atas (TDA) atas kontribusinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Lampung. 

Menurutnya, kegiatan ini mencerminkan kolaborasi, inovasi, dan keberanian untuk mengangkat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ke tingkat yang lebih tinggi.

"Dalam menghadapi era digitalisasi dan tantangan disrupsi ekonomi global, pelaku usaha harus mampu beradaptasi, memanfaatkan teknologi, dan memperluas jaringan. Mentoring bisnis menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan pengusaha muda Lampung agar dapat bersaing di pasar lokal, nasional, bahkan internasional," ujar Samsudin.

Pemerintah Provinsi Lampung, lanjutnya, terus berkomitmen menciptakan ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan melalui penyediaan akses permodalan, pelatihan kewirausahaan, serta fasilitasi digitalisasi UMKM.

"Saya percaya, keberhasilan pelaku usaha muda akan berdampak besar pada perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Lampung secara keseluruhan," tambahnya.

Pj Gubernur juga berharap komunitas TDA terus menjadi wadah bagi pengusaha muda untuk berbagi pengalaman, mendukung satu sama lain, serta menghadirkan solusi bagi tantangan bisnis.

"Pendekatan 'naik kelas' seperti yang diusung dalam acara ini menjadi bukti bahwa wirausahawan Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di masa depan," tutupnya.

Presiden TDA 8.0, Eko Desriyanti, turut hadir dalam acara tersebut dan berbagi cerita perjalanan komunitas TDA yang kini memasuki usia ke-20 pada 2025. 

Ia menceritakan awal perjalanan bisnisnya dengan mendirikan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) kecil pada 2009 di Kota Metro, Lampung.

Eko kemudian mendirikan Idea Indonesia (IDEA), sebuah platform pendidikan vokasi yang bertujuan untuk mendidik, melatih, dan membantu penyaluran kerja bagi anak muda Indonesia.

"Waktu mendirikan perusahaan ini, saya tidak memiliki modal. Bahkan, saya menggunakan gedung bekas sekolah yang sudah tidak beroperasi di Kota Metro," ungkap Eko.

Kini, IDEA telah tumbuh menjadi penyedia jasa pendidikan vokasi pertama di Indonesia yang berhasil melakukan IPO (Initial Public Offering) dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Eko menjelaskan bahwa keberhasilan IDEA tidak lepas dari dukungan komunitas TDA. "Bergabung dengan komunitas ini menjadi titik balik yang membuat bisnis saya terus berkembang hingga level korporasi," jelasnya.

Kategori :