Kemudian, biarkan campuran tersebut mendingin hingga suhu mencapai sekitar 35–36°C. Pastikan untuk tidak menggunakan campuran yang masih terlalu panas, karena suhu tinggi dapat membunuh bakteri EM-4 yang akan dimasukkan. Setelah suhu campuran cukup dingin, tambahkan cairan EM-4 dan aduk kembali hingga semuanya tercampur dengan baik. Pada tahap ini, bakteri mulai berkembang biak dalam media yang telah disiapkan.
Tutup wadah tersebut rapat-rapat dan biarkan selama dua hari. Proses fermentasi ini membutuhkan kondisi tertutup agar bakteri dapat berkembang dengan optimal. Kemudian, setelah 3–4 hari, bakteri EM-4 yang telah berkembang dapat dipanen. Saring larutan untuk memisahkan bakteri dari sisa-sisa bahan lainnya, lalu simpan dalam botol yang bersih. Simpan botol yang berisi larutan EM-4 di tempat yang sejuk dan hindarkan dari paparan sinar matahari langsung. Pastikan botol tidak ditutup terlalu rapat agar bakteri di dalamnya tetap mendapatkan oksigen yang diperlukan. Anda juga dapat membiarkan botol terbuka.
Dengan demikian, larutan EM-4 siap digunakan untuk berbagai keperluan, seperti mempercepat proses fermentasi limbah organik atau untuk pembuatan pupuk organik. Namun, perlu diingat bahwa larutan ini lebih efektif digunakan untuk bahan organik yang lebih lembut, seperti ampas tahu. Untuk bahan organik yang lebih keras, proses dekomposisinya mungkin memerlukan waktu yang lebih lama. Anda dapat memproduksi larutan EM-4 secara mandiri dengan mudah dan efektif, serta turut berkontribusi pada pengelolaan limbah organik yang lebih ramah lingkungan.(*)