SUMBERJAYA – Masyarakat dan pengendara yang melintas di jalan provinsi, tepatnya di depan Pondok Pesantren Miftahul Huda 407, Kelurahan Tugusari, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat, diminta untuk lebih berhati-hati.
Pasalnya, kondisi jalan di lokasi tersebut mengalami kerusakan serius akibat amblasnya gorong-gorong di bawah badan jalan. Kerusakan ini menyebabkan aspal bergelombang dan Jumat (7/3/2025) warga dan aparat membongkar aspal
Hal itu dilakukan mengingat kondisi jalan sangat berbahaya, terutama bagi kendaraan roda empat dan kendaraan berat seperti truk serta fuso, yang bobotnya dapat mempercepat kerusakan jalan.
Tak hanya membahayakan pengendara, jalan yang amblas juga berpotensi menghambat arus lalu lintas dan mengganggu aktivitas masyarakat yang bergantung pada akses tersebut.
Oleh karena itu, pengemudi yang melintas diharapkan dapat lebih waspada dan mengurangi kecepatan saat melewati titik jalan yang bermasalah.
Lurah Tugusari, Enna Juwita S.P., menegaskan bahwa kendaraan berat sebaiknya menghindari jalur tersebut sementara waktu untuk mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut.
“Kami mengimbau agar kendaraan truk dan fuso tidak melintas di jalan ini karena dikhawatirkan akan semakin memperparah kondisi jalan. Jika terus dibiarkan, bisa saja jalan ini benar-benar amblas dan memutus akses penting bagi warga,” ujar Enna.
Kerusakan gorong-gorong yang menjadi penyebab utama amblasnya jalan ini diduga terjadi akibat gerusan air di bawah permukaan aspal.
Sayangnya, karena posisi gorong-gorong yang tidak terlihat dari permukaan, kerusakan ini awalnya tidak terdeteksi hingga akhirnya aspal mulai menunjukkan tanda-tanda keretakan dan bergelombang.
Lanjut Enna beberapa waktu lalu, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Provinsi Lampung telah melakukan peninjauan ke lokasi. Namun, hingga saat ini belum ada tindakan konkret untuk memperbaiki atau menanggulangi permasalahan tersebut. Padahal, dengan semakin bertambahnya kerusakan, risiko kecelakaan lalu lintas semakin besar.
“Jalan ini adalah akses utama yang menghubungkan Kecamatan Kebuntebu hingga Tanjakan Cuaca Pekon Gedungsurian dan berlanjut ke Kabupaten Tanggamus. Kalau jalan ini amblas total, bukan hanya kendaraan pribadi yang terdampak, tetapi juga distribusi barang dan aktivitas ekonomi masyarakat,” jelas anggota Koramil 422/06 Sumberjaya Sertu Nopianto.
Ia berharap pemerintah daerah dan DPUPR segera mengambil langkah nyata sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. Jika tidak segera ditangani, kondisi jalan yang terus memburuk dapat menyebabkan kemacetan parah, bahkan memaksa pengendara untuk mencari jalur alternatif yang bisa saja lebih jauh dan kurang layak dilalui.
Selain mengimbau agar kendaraan berat menghindari jalur ini, masyarakat umum juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan turun. Jalan yang sudah dalam kondisi tidak stabil bisa semakin rapuh akibat air yang terus menggerus bagian bawah aspal.
Hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi pengendara roda dua yang lebih rentan terhadap permukaan jalan yang tidak rata.
“Kalau dibiarkan, bukan tidak mungkin ada kendaraan yang terperosok ke dalam amblasan. Kami berharap pihak terkait tidak menunggu sampai ada korban dulu baru bergerak,” tambahnya.