Peningkatan Tarif Sektor Otomotif dan Logam
Pekan lalu, Trump telah mengumumkan tarif sebesar 25 persen untuk produk otomotif impor yang akan berlaku mulai 3 April. Ia bahkan menegaskan bahwa dirinya tidak khawatir dengan potensi kenaikan harga kendaraan asing akibat kebijakan tersebut.
Selain itu, sejak pertengahan Maret, AS telah memberlakukan tarif 25 persen untuk impor baja dan aluminium dari berbagai negara. Pada bulan yang sama, China menjadi sasaran tarif tambahan sebesar 20 persen terhadap seluruh produk ekspornya ke AS. Beijing pun merespons dengan menerapkan bea balasan terhadap produk AS, sementara Uni Eropa juga telah mengumumkan rencana kebijakan tarif serupa yang akan diberlakukan pada pertengahan April.
Hubungan Dagang Semakin Memanas
Ketegangan perdagangan ini semakin memperburuk hubungan AS dengan sekutunya, tidak hanya dalam aspek ekonomi tetapi juga dalam isu keamanan dan pertahanan. Meskipun mendapat banyak kritik, Trump tetap bersikeras bahwa kebijakan tarif ini akan membawa dampak positif bagi industri manufaktur AS yang selama ini mengalami stagnasi.
Sebagai solusi, Trump mendorong perusahaan asing untuk memindahkan operasional produksi mereka ke dalam negeri guna menghindari tarif. Dengan kebijakan ini, ia berharap dapat menghidupkan kembali sektor industri AS dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi warga Amerika.
Dunia kini menanti bagaimana kebijakan ini akan berdampak lebih luas terhadap ekonomi global dan bagaimana negara-negara yang terkena dampaknya akan merespons kebijakan perdagangan proteksionis Trump.(*)