Program Rumah Subsidi di Indonesia: Solusi Pemerintah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Senin 07 Apr 2025 - 15:29 WIB
Reporter : Lusiana Purba
Editor : Budi Setiawan

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Pemerintah Indonesia menghadirkan program rumah subsidi sebagai bagian dari upaya untuk memberikan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 

Dalam hal ini, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, telah menetapkan alokasi kuota khusus melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk berbagai profesi yang dianggap strategis.

Program pembangunan rumah subsidi ini sejalan dengan janji kampanye yang berambisi membangun 3 juta rumah setiap tahunnya. 

Hingga April 2025, target kuota FLPP untuk rumah subsidi diperkirakan mencapai 420.000 unit, dengan prioritas bagi sejumlah kelompok profesi tertentu.

Berikut ini adalah beberapa profesi yang mendapatkan kuota khusus rumah subsidi:

1. Tenaga Kesehatan (30.000 Unit)

Tenaga medis seperti dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya mendapatkan kuota terbesar, yaitu 30.000 unit. Sebanyak 10.000 unit rumah akan dibangun di Jawa, sementara sisanya akan disebar ke wilayah lain seperti Sumatera dan Kalimantan.

2. Guru (20.000 Unit)

Guru yang berperan penting dalam mendidik generasi bangsa berhak mendapatkan 20.000 unit rumah subsidi. Pada Maret 2025, sudah ada 5.000 unit yang sedang dibangun di Bogor, dan sisanya akan didistribusikan di wilayah perkotaan maupun pedesaan.

3. Nelayan (20.000 Unit)

Nelayan yang menjadi garda terdepan dalam perekonomian pesisir mendapatkan 20.000 unit rumah subsidi. Sebagian besar (60%) dari kuota ini akan dibangun di wilayah Indonesia Timur, seperti Sulawesi dan Maluku, guna mendukung kebutuhan hunian di daerah-daerah terpencil.

4. Petani (20.000 Unit)

Sebagai penyokong utama ketahanan pangan, petani juga mendapat alokasi rumah subsidi sebanyak 20.000 unit. Sebagian besar (15.000 unit) akan dibangun di Pulau Jawa, khususnya di daerah agraris seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, sementara 5.000 unit sisanya akan dibangun di luar Jawa.

5. Buruh (20.000 Unit)

Buruh, yang bekerja di sektor industri dan manufaktur, memperoleh 20.000 unit rumah subsidi. Sebanyak 8.000 unit rumah akan dibangun di kawasan industri seperti Bekasi dan Karawang, dengan sisanya tersebar di daerah penyangga kota besar lainnya.

Kategori :