RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Limbah sering kali dianggap sebagai sampah yang tidak memiliki nilai, namun siapa sangka, beberapa jenis limbah dapat diubah menjadi karya seni bernilai tinggi.
Salah satunya adalah limbah kayu, yang meskipun terlihat sepele, dapat diolah menjadi produk kreatif dan memiliki nilai ekonomis. Hal ini dibuktikan oleh Eriq Zain, seorang pemuda asal Palembang, yang mulai mengembangkan kerajinan dari limbah kayu pada tahun 2019 lalu.
Dari hobi mengumpulkan barang bekas, Eriq mulai melihat ada potensi dari potongan kayu yang sudah tidak digunakan. Dengan keahlian dan kreativitas, ia mengolah kayu-kayu tersebut menjadi berbagai produk seni yang unik.
Kayu yang digunakan tidak terikat pada jenis tertentu, asalkan kondisi kayu tersebut masih baik, bebas dari kerusakan atau jamur.
Proses pembuatannya pun sangat memperhatikan aspek ramah lingkungan, dengan merendam kayu menggunakan bahan alami seperti tembakau, bawang putih, dan garam, lalu mengolesinya dengan minyak zaitun, untuk menghindari penggunaan bahan kimia.
Hasil dari karya Eriq antara lain adalah wall decor, lampu meja, pot, dan coaster, yang semuanya sudah dipasarkan di beberapa kota besar, termasuk Bekasi dan Medan. Eriq bahkan menerima pesanan khusus untuk membuat coaster bagi sebuah cafe di Palembang.
Meskipun demikian, penjualan produk kerajinan ini masih terbatas pada kalangan tertentu, dengan pembeli yang biasanya datang langsung ke workshop Eriq, Lith 98 Art Studio, yang terletak di Jalan Kapten Roni Belut, Palembang.
Harga produk kerajinan ini bervariasi, misalnya wall decor ukuran kecil dijual sekitar Rp 350.000, sedangkan ukuran besar dapat mencapai Rp 3.500.000. Pot kayu dijual dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu antara Rp 35.000 hingga Rp 50.000.
Kedepannya, Eriq berencana untuk memperluas pasar dengan menjual kerajinan ini secara online, sekaligus meningkatkan produksi untuk memperkenalkan karya seni ramah lingkungan ini lebih luas lagi.(*)