Blokade Jebol, Kawanan Gajah Rusak Tanaman Padi Milik Warga

Sabtu 03 Feb 2024 - 21:16 WIB
Reporter : Nopri
Editor : lusiana

BALIKBUKIT - Blokade yang dilakukan oleh oleh petugas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Satgas Penanggulangan Konflik Gajah dan masyarakat dari beberapa pekon di wilayah Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) jebol pada Jumat malam 2 Januari 2024.

Akibatnya, kawanan gajah yang diketahui berjumlah 18 ekor berhasil merangsek masuk ke areal persawahan milik Wanijo warga Pekon Suka Marga, akibatnya tanaman padi miliknya sebagian mengalami kerusakan akibat diinjak-injak satwa berbelalai tersebut.

Anggota Satgas Penanggulangan Gajah Suoh dan BNS Sugeng Hari Kinaryo Adi mengungkapkan, kawanan gajah yang dikenal kelompok Bunga tersebut awalnya berada cukup jauh tepatnya di Gunung Loreng, hingga pada akhirnya kawanan gajah berada di dekat areal persawahan masyarakat.

"Tadi malam tanaman padi milik pak Wanijo didatangi kawanan gajah, dan mengalami kerusakan, kondisi tanaman padi miliknya sudah mulai berbunga," ungkap Sugeng Hari Kinaryo Adi.

Menurutnya, upaya telah dilakukan dengan melakukan pengusiran agar kawanan gajah menjauh, namun karena kondisi cuaca dan juga kawanan gajah tersebut cukup agresif maka petugas kesulitan. "Pada saat kejadian langsung diketahui oleh petugas dan masyarakat, pengusiran langsung dilakukan namun tetap saja kedatangan kawanan gajah tersebut menyebabkan tanaman padi masyarakat mengalami kerusakan," kata dia.

Sementara, Kepala Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh Lampung Barat Sulki, S.H., mengatakan, upaya blokade kawanan gajah tersebut kerap terkendala cuaca dimana wilayah tersebut kerap dilanda hujan deras, sehingga menyulitkan petugas untuk melakukan pemantauan dan upaya penghalauan.

”Khususnya pada saat malam hari, upaya blokade ini kerap terkendala, namun kami pastikan bahwa kami terus berupaya maksimal agar ketentraman masyarakat terhadap satwa yang dilindungi tersebut tetap terjaga dan kawanan gajah bisa masuk ke dalam hutan rimba,” kata dia.

"Kami upayakan untuk menghalau kawanan gajah tersebut, jangan sampai masuk ke areal persawahan masyarakat yang saat ini sudah ditanami dan sedang subur-suburnya, terlebih masuk ke permukiman yang bisa menimbulkan kerugian lebih besar dan tentunya membahayakan," pungkasnya. (*)

Kategori :