WAY KRUI – Meningkatnya curah hujan di wilayah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), terutama di Kecamatan Way Krui, memicu kewaspadaan terkait potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kondisi cuaca basah yang berkepanjangan menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak, sehingga pemerintah setempat bergerak cepat melalui berbagai program sosialisasi dan penanggulangan untuk mencegah penyebaran penyakit yang berbahaya tersebut.
Kepala Puskesmas Way Krui, Ns. Ridho Pajri, S.Kep., mengatakan, pada awal tahun 2025, pihaknya mencatat satu kasus DBD di wilayah Kecamatan Way Krui, meski begitu hingga saat ini sudah tidak ada lagi kasus DBD yang terjadi.
“Kasus itu berasal dari pasien yang awalnya dirawat di Bandar Lampung, lalu kembali ke rumahnya di Way Krui. Meski hanya satu kasus, ini menjadi sinyal penting bagi kami untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan langkah pencegahan,” kata dia.
Dijelaskannya, upaya yang dilakukan Puskesmas Way Krui dan Pemerintah Kecamatan meliputi berbagai kegiatan edukasi dan pencegahan yang melibatkan masyarakat secara aktif.
“Kami mengoperasikan ambulans keliling yang berkeliling dari desa ke desa memberikan edukasi tentang pentingnya pencegahan DBD dan cara penanganannya. Selain itu, kami melakukan himbauan melalui pengeras suara di masjid-masjid setelah salat Magrib, agar masyarakat tetap waspada,” jelasnya.
Selain sosialisasi, Puskesmas juga melakukan distribusi Abate, yakni larvasida yang efektif membunuh jentik nyamuk, kepada masyarakat. Petugas kesehatan secara rutin melakukan pemantauan jentik di rumah-rumah warga untuk memastikan tidak ada tempat berkembang biak nyamuk.
“Pemantauan ini kami lakukan secara berkala dan kami mengajak masyarakat agar aktif memeriksa lingkungan rumahnya sendiri, sebagai upaya pencegahan gigitan nyamuk yang dapat menularkan DBD,” terangnya.
Menurutnya, salah satu kegiatan yang juga menjadi program unggulan adalah pelaksanaan Jumat Bersih di pagi hari. Kegiatan ini melibatkan masyarakat bersama aparat desa dan petugas kesehatan untuk membersihkan lingkungan dari sampah, genangan air, dan potensi sarang nyamuk.
“Lingkungan yang bersih adalah kunci utama untuk mencegah nyamuk berkembangbiak. Kita ingin masyarakat sadar bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tugas pemerintah tapi tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (yogi/*)