Sumatera Barat memiliki minuman khas yang cukup unik, yaitu teh talua atau teh telur. Racikannya terdiri atas teh panas, gula, serta kuning telur ayam kampung yang dikocok hingga berbusa. Masyarakat Minangkabau biasanya menjadikan teh talua sebagai penambah energi, terutama bagi pekerja yang membutuhkan stamina ekstra.
Bajigur, Manis Gurih Khas Sunda
Sajian ini berbahan dasar santan yang dicampur dengan gula aren, sehingga menghasilkan rasa manis gurih. Agar lebih beraroma, terkadang ditambahkan jahe, garam, maupun bubuk vanili. Bajigur biasanya dinikmati saat malam hari atau musim hujan. Perpaduan itu menciptakan suasana hangat penuh kebersamaan yang sulit tergantikan oleh minuman modern.
Sekoteng, Hangat dari Jawa Tengah
Beranjak ke Jawa Tengah, terdapat minuman tradisional bernama sekoteng yang juga mengandalkan jahe sebagai bahan utamanya. Keistimewaannya terletak pada beragam pelengkap yang disajikan bersama minuman ini, mulai dari kacang hijau, potongan roti tawar, kacang tanah, hingga pacar cina yang memberi variasi tekstur sekaligus rasa.
Biasanya, sekoteng dijajakan pada malam hari oleh pedagang kaki lima. Perpaduan hangatnya jahe dengan aneka isian membuat minuman ini digemari banyak orang dari berbagai kalangan. Selain menyegarkan, sekoteng juga diyakini mampu membantu melancarkan sirkulasi darah.
Lahang, Segarnya Nira Pohon Aren
Lahang adalah minuman tradisional yang berasal dari nira atau cairan hasil sadapan pohon aren. Cairan ini memiliki rasa manis alami dan biasa diminum dalam kondisi segar tanpa campuran apa pun.
Tidak diketahui secara pasti dari daerah mana lahang berasal, tetapi minuman ini banyak dijumpai di Jawa Barat maupun Jawa Tengah. Karena rasanya yang ringan dan menyegarkan, lahang sering dijadikan pelepas dahaga di siang hari. Bahkan, sebagian masyarakat percaya bahwa lahang dapat memberikan tambahan energi bagi tubuh.
Kekayaan Rasa yang Tak Lekang Waktu
Ketujuh minuman tradisional tersebut hanyalah sebagian kecil dari ratusan minuman khas yang ada di Indonesia. Setiap daerah memiliki racikan khas yang diwariskan turun-temurun, lengkap dengan cerita dan filosofi di baliknya. Meski kini masyarakat akrab dengan minuman modern seperti kopi instan atau minuman bersoda, pesona minuman tradisional tetap tak tergantikan.
Bagi wisatawan, mencicipi minuman tradisional tidak sekadar soal rasa, melainkan juga cara memahami kebudayaan lokal secara lebih mendalam. Ke depan, tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga minuman tradisional ini agar tidak hilang ditelan zaman. Dengan inovasi yang tetap mempertahankan cita rasa asli, minuman tradisional Indonesia diyakini akan terus bertahan dan bahkan mampu bersaing di tingkat global.(yayan/*)