BALIKBUKIT - Antrean panjang kendaraan yang akhir-akhir ini terjadi di SPBU Liwa disebabkan adanya keterlambatan dalam pendistribusian pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Kondisi itu tak pelak membuat kendaraan baik sepeda motor maupun mobil harus rela mengantre panjang untuk mendapatkan pasokan BBM bersubsidi, terutama jenis Pertalite.
Kepala Pengelola SPBU Liwa, Dedy Aryansah tak menampik kondisi tersebut, menurutnya antrean yang terjadi bukan karena stok BBM yang kurang atau langka, hanya saja ada keterlambatan dalam pendistribusian seperti yang terjadi pada Senin 4 Maret 2024), yang mana proses pembongkaran tangki BBM baru selesai pada pukul 6:30 WIB.
“Kalau pasokan (BBM Bersubsidi) aman, hanya ada keterlambatan dalam pendistribusian, contohnya pagi tadi, mobil tangki baru selesai bongkar pukul 06.30 WIB, sehingga sempat terjadi antrean selama setengah jam, setelah itu baru normal,” kata Dedy.
Kendati begitu, Dedy menilai, antrean yang sering terjadi di SPBU Liwa merupakan hal wajar, mengingat SPBU itu merupakan satu-satunya yang berada di pusat Kota Liwa. “Mungkin kalau antre sedikit wajar, karena ini cuma ada satu SPBU di Liwa, jadi tidak sebanding dengan banyaknya kendaraan,” kata dia.
Sebagai informasi, Dedy juga menambahkan saat ini SPBU Liwa mulai menerapkan sistem digitalisasi Pertamina, sehingga setiap pengisian BBM bersubsidi petugas terlebih dahulu akan menginput nomor polisi setiap kendaraan baik roda dua (R2) ataupun roda empat (R4).
“Jadi dalam penerapan sistem digitalisasi Pertamina ini setiap transaksi pengisian Pertalite dan Biosolar di awasi langsung di dasboard Pertamina melalui penginputan nopol kendaraan bermotor,” papar dia.
Selanjutnya untuk pasokan BBM bersubsidi, pihaknya juga memastikan ketersediaan stok selalu mencukupi, kecuali menjelang hari-hari besar, seperti lebaran pihak Pertamina akan menambah jumlah alokasi guna menjamin ketersediaan BBM agar tetap aman ditengah meningkatnya aktivitas kendaraan. (*)