Kasi Trantib Batuketulis Aruman mengatakan, kebakaran itu awalnya diketahui oleh anak korban yang mendengar suara seperti ada terbakar dari arah kamar.
“Jadi pak Darlis posisi masih di ruang bawah, kemudian anaknya turun dan memberi tahu bahwa dia mendengar suara seperti ada yang terbakar. Saat itu Pak Darlis langsung naik mengecek keatas, dan ternyata mendapati posisi ruang kamar sudah terbakar,” kata Aruman.
Korban, lanjutnya, sempat meminta pertolongan warga untuk memadamkan api, namun kobaran api dengan cepat menyebar dan membakar seluruh bangunan dua lantai berbahan kayu tersebut.
“Api begitu cepat menjalar keseluruh bangunan, jadi nyaris tidak ada harta benda yang sempat dikeluarkan. Hanya tiga sepeda motor yang keluar, sementara surat-suratnya terbakar,” kata dia.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kerugian ditaksir capai Rp100 juta lebih karena selain bangunan yang ludes, terdapat uang tunai sebesar Rp20 juta dan biji kopi kering sebanyak 800 kilogram hangus terbakar. (*)