Radarlambar.Bacakoran.co - Emas merupakan bahan yang melambangkan keagungan dan kejayaan sekaligus kemakmuran, bahkan tidak pernah kehilangan nilainya, meskipun zaman. Dan ini membedakan terhadap mata uang Berbeda dengan mata uang seiring waktu mengalami devaluasi.
Bahkan semakin hari Emas justru mengalami peningkatan nilai yang membuat harganya semakin mahal.
Inilah alasan mengapa harga Emas mahal dan berharga?
1. Emas merupakan Logam Mulia yang langka jika dibandingkan dengan logam lainnya, seperti perak, tembaga. Emas termasuk kategori logam mulia yang cukup langka. Karena letaknya berada cukup jauh di perut bumi.
Untuk menemukanya, penambang harus menggali lebih dalam dan pertambangan Emas juga belum terlalu banyak. Hanya 45 negara mempunyai tambang Emas. Termasuk, Indonesia.
- Biaya dalam mengolah Emas juga sangat besar. Sehingga Emas batangan murni terbatas dalam pembuatannya biayanya sangat mahal.
- Emas juga ternyata mempunyai ketahanan yang luar biasa. Dan itu berbeda dari jenis logam lainnya seperti perak, tembaga yang dapat mengalami korosi. Termasuk besi yang berkarat.
Jadi, tak mengherankan jika banyak orang
yang menyimpan Emas menjadi harta berharga yang tidak akan lekang dimakan oleh waktu.
- Emas Identik dengan Kesan Megah. Sehingga banyak digunakan sebagai bahan perhiasan maupun objek kekayaan bagi keluarga kerajaan.
Diera kerjaan Emas dijadikan alat tukar perdagangan yang paling umum yang biasanya diberi cap kepala Raja.
- Di masa modern ini Emas tetap menjadi komoditas berharga dalam menjaga nilai dari suatu harta. Seperti ketika masa resesi ekonomi, banyak memutuskan untuk mengalihkan sharta kekayaan ke dalam bentuk Emas murni.
- Emas Tidak Dapat Dicetak. Seperti kebijakan kontroversial yaitu mencetak lebih banyak uang untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Artinya berbeda dari mata uang kertas yang bisa dicetak dengan sangat mudah. Emas merupakan sumber daya alam yang tidak bisa diproduksi secara massal apalagi dalam jumlah yang banyak sekaligus. Demikianlah beberapa alasan mengapa harga Emas mahal. (*)