Dampak Bullying Bagi Terhadap Psikolog Korban

foto: ilustrasi freepik.com--

Radarlambar.Bacakoran.co - Bullying yang terjadi secara fisik atau verbal membuat korban menjadi rendah diri dan depresi.
Penindasan, perundungan (bullying) menjadi perilaku buruk yang bisa memberikan dampak negatif. Kabar buruknya siapa pun bisa jadi korban bullying.
Ada banyak bentuk dari perilaku bullying, mulai dari verbal, non verbal, hingga tindakan fisik, ini semua bisa berdampak terhadap kehidupan korban. Tanpa disadari oleh perilaku perundungan juga bisa memengaruhi tingkahnya.
1. Rentan merasakan emosi, aspek emosional menjadi salah satu dampak bullying verbal yang dirasakan korban rentan mengalami emosi seperti takut, sedih, dan marah.
Menurut para ahli ini dapat berlanjut munculnya gejala depresi hingga gangguan pencernaan, atau gangguan beradaptasi terhadap korban bullying.
2. Sulit berkonsentrasi dan memproses hal baru karena adanya rasa cemas, ini juga membuat korban sulit untuk membuat keputusan dan menghindari konflik.
Bahkan bagi korban yang masih berstatus pelajar akan membuat kesulitan ketika mengikuti proses pembelajaran disekolah.
3. Tidak percaya diri ketika bullying yang dialami merupakan kekerasan fisik sehingga bekas-bekas luka yang didapatkan dari perilaku perundungan bisa menyisakan pengalaman traumatis.
Seperti bekas luka pada bagian tubuh tertentu membuat korban jadi tidak percaya diri.Seperti luka pada wajah yang menyebabkan korban merasa tidak cantik atau tidak tampan dibanding teman-temannya.
Termasuk akibat bullying seksual juga bisa memunculkan perasaan rendah diri dan tidak berharga dilingkungannya.
4. Masalah fisik, karena menurunnya kepercayaan diri akibat kondisi fisik, ini juga bisa memunculkan gejala-gejala psikosomatis yang merupakan kondisi di mana munculnya penyakit fisik akibat pikiran atau emosi yang dirasakan korban.
Gejala psikosomatis yang bisa muncul ialah gastroesophageal reflux disease, tremor (mimisan) ini terjadi karena korban dikuasai oleh emosi negatif, seperti takut, cemas, dan sedih.
5. Menarik diri dari lingkungan sosial karena takut bakal mendapatkan perlakuan yang serupa. Kondisi ini bisa jadi dampak bullying di media sosial atau cyberbullying.
Korban umumnya akan menarik diri dari lingkungan dan tidak akan menggunakan media sosial tertentu karena merasa takut dan cemas.
6. Sulit menjalin hubungan saling percaya jangka panjang. Sebab korban biasanya memiliki trust issue terhadap kelompok atau seseorang yang dekat dengan pelaku.
Seperti dia pernah dirundung oleh kakak tingkat yang membuat korban memiliki trust issue untuk berinteraksi atau satu tim dengan orang yang lebih tua dari dirinya.
7. Memicu terjadinya gangguan mental, bullying non verbal, verbal, atau fisik dapat memicu terjadinya gangguan mental. Peristiwa kehidupan yang membuat stres, seperti korban perundungan, dapat menyebabkan timbulnya gangguan mental seperti depresi, kecemasan, hingga gejala kejiwaan. Bahkan bisa memunculkan keinginan bunuh diri yang tinggi dan peningkatan tekanan emosional. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan