Ciri Kerontokan Rambut Akibat Penyakit yang Perlu Diwaspadai

- Diabetes: Jika diabetes tidak terkontrol, sirkulasi darah dan pasokan nutrisi ke folikel rambut bisa terganggu, menyebabkan kerontokan rambut.

- Infeksi Kulit Kepala: Infeksi bakteri atau jamur di kulit kepala dapat menyebabkan peradangan yang menyebabkan kerontokan rambut.

 

4. Kelemahan Rambut dan Kerontokan Tanpa Tarikan. 

Pada kerontokan yang disebabkan oleh penyakit, rambut cenderung menjadi lebih rapuh, mudah patah, dan bahkan rontok tanpa adanya tekanan atau penarikan. Jika Anda melihat rambut rontok bahkan tanpa menyisir atau menariknya, ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pada pertumbuhan dan kesehatan rambut Anda.

 

5. Pertumbuhan Rambut yang Lambat atau Tidak Merata.

Pada beberapa kondisi medis, meskipun rambut mulai rontok, pertumbuhannya kembali bisa sangat lambat atau tidak merata. Rambut yang tumbuh kembali setelah kerontokan bisa lebih tipis atau tidak tumbuh di seluruh area kulit kepala, seperti yang terlihat pada gangguan tiroid atau alopecia areata, serta pada pasien yang menjalani pengobatan kemoterapi.

 

6. Gejala Kesehatan Lain yang Menyertai.

Kerontokan rambut akibat penyakit sering kali disertai dengan gejala kesehatan lain yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai penyebabnya dan gejala yang perlu diperhatikan adalah;

Kelelahan yang berlebihan atau penurunan energi (terkait dengan gangguan tiroid atau anemia).

Perubahan pada kulit atau kuku, seperti kulit yang kering atau kuku yang rapuh, yang bisa menunjukkan masalah terkait gizi atau tiroid.

Iritasi atau gatal pada kulit kepala, yang mungkin mengindikasikan infeksi jamur atau gangguan kulit lainnya.

Perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, baik penurunan atau penambahan berat badan yang mungkin berhubungan dengan gangguan tiroid atau diabetes.