Biaya Pengembangan Coretax Dikritik Lebih Mahal dari DeepSeek

Pemerintah Indonesia akan Mengembangkan Coretax. Foto Dok/Net--
Radarlambar.bacakoran.co -Media sosial X baru-baru ini ramai memperbincangkan biaya pengembangan dua sistem besar, Coretax dan DeepSeek. Banyak pengguna yang membandingkan anggaran pengembangan Coretax, sistem perpajakan digital yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dengan biaya pengembangan DeepSeek, sebuah teknologi kecerdasan buatan (AI) asal China.
Sebuah akun media sosial mengungkapkan bahwa biaya untuk membangun Coretax mencapai Rp 1,2 triliun. Menurut dokumen yang dibagikan, proyek ini dilaksanakan oleh LG CNS-Qualysoft Consortium yang memenangkan tender. Coretax, yang menjadi bagian dari sistem perpajakan Indonesia, dinilai memiliki biaya yang jauh lebih tinggi dibandingkan DeepSeek, sebuah teknologi AI yang dikembangkan dengan anggaran sekitar 6 juta dolar AS (sekitar Rp 97,8 miliar). Warganet pun mempertanyakan efektivitas Coretax, yang sering menghadapi masalah teknis, meskipun biaya pengembangannya terbilang sangat tinggi.
Sebagai respons terhadap keluhan warganet, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP, Dwi Astuti, mengungkapkan bahwa DJP telah melakukan berbagai perbaikan untuk mengatasi kendala teknis yang dialami oleh wajib pajak. Perbaikan ini meliputi berbagai aspek layanan, seperti proses pendaftaran, pembayaran, pelaporan SPT, hingga pengelolaan dokumen. Dwi menegaskan bahwa Coretax merupakan bagian dari upaya besar pemerintah untuk memperbarui sistem administrasi perpajakan di Indonesia dan menguatkan basis data pajak.
Sementara itu, biaya pengembangan Coretax yang mencapai Rp 1,2 triliun untuk menggantikan sistem lama yang sudah usang, sangat kontras dengan biaya pengembangan DeepSeek yang jauh lebih rendah. DeepSeek mengklaim dapat mengembangkan teknologi AI-nya dalam waktu dua bulan dengan anggaran 6 juta dolar AS, menggunakan chip H800 Nvidia. Namun, analisis dari para ahli seperti Stacy Rasgon dari Bernstein meragukan klaim tersebut, karena dana sebesar itu hanya mencakup daya komputasi, sementara biaya pengembangan model AI secara keseluruhan bisa jauh lebih tinggi.
Perbedaan biaya yang signifikan ini menambah perdebatan tentang efektivitas dan efisiensi pengeluaran negara dalam pengembangan proyek teknologi besar seperti Coretax, yang meskipun dibiayai dengan anggaran tinggi, masih menghadapi sejumlah masalah teknis yang mengganggu kinerja sistem. (*)