Lebaran 2025 Sepi: Jumlah Pemudik dan Perputaran Uang Menurun

Ilustrasi Mudik Lebaran 2025. - Foto Freepik--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Perayaan Idul Fitri tahun ini terasa berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Data menunjukkan bahwa jumlah pemudik serta aktivitas ekonomi selama Lebaran mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Menurut perkiraan, Idulfitri 2025 jatuh pada 31 Maret atau 1 April. Namun, jumlah pemudik yang bepergian ke kampung halaman menurun drastis dibandingkan tahun lalu.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga, termasuk Kementerian Perhubungan dan Badan Pusat Statistik, diperkirakan hanya 146,48 juta orang yang melakukan perjalanan mudik.

Angka ini mengalami penurunan sebesar 24% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 193,6 juta pemudik.

Fenomena ini tergolong tidak biasa, mengingat jumlah pemudik biasanya meningkat setiap tahunnya. Faktor utama yang diyakini memengaruhi tren ini adalah kondisi ekonomi yang belum stabil serta daya beli masyarakat yang melemah.

Tak hanya dari sisi jumlah pemudik, perputaran uang selama Lebaran juga mengalami penurunan. Jika pada Idul Fitri 2024 diperkirakan terjadi peredaran uang sebesar Rp157,3 triliun, tahun ini angka tersebut turun menjadi Rp137,9 triliun.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang.

Pengurangan aktivitas ekonomi ini juga tercermin dari sepinya pusat perbelanjaan menjelang Lebaran. Ekonom Bank Mandiri, Agus Santoso, menjelaskan bahwa lemahnya konsumsi masyarakat dapat memperlambat perputaran uang selama momen Lebaran.

Ia menilai bahwa tekanan ekonomi, termasuk banyaknya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa sektor industri sejak awal tahun, menyebabkan masyarakat lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka.

Dari segi penukaran uang, Bank Indonesia mencatat bahwa hingga pertengahan Maret 2025, jumlah uang layak edar yang telah disalurkan untuk kebutuhan Ramadan dan Idulfitri hanya mencapai Rp67,1 triliun dari total yang disiapkan sebesar Rp180,9 triliun.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, mengungkapkan bahwa aktivitas penukaran uang diperkirakan akan meningkat setelah pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) pada pekan terakhir Ramadhan.

"Biasanya setelah THR dibagikan, untuk permintaan uang tunai akan melonjak," ujar Doni.

Dengan kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, Lebaran tahun ini memang terasa lebih sederhana dibandingkan sebelumnya.

Masyarakat cenderung mengalokasikan dana mereka secara lebih selektif, baik untuk kebutuhan mudik maupun belanja keperluan Lebaran. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan