Bumi Lebu Ngejalang Buka, Napas Budaya yang Terus Hidup di Pesisir Barat

Bupati Pesbar Dedi Irawan, menghadiri perhelatan budaya Bumi Lebu Ngejalang Buka / Foto--dok.--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Bupati Pesisir Barat, Dedi Irawan, menghadiri perhelatan budaya Bumi Lebu Ngejalang Buka yang berlangsung di Pekon Negeri Ratu Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan, pada Jumat malam, 4 April 2025. Kehadirannya menjadi bentuk dukungan nyata terhadap upaya pelestarian tradisi dan penguatan identitas kultural masyarakat setempat.
Acara ini juga dihadiri oleh Sai Batin Marga Tenumbang, Merah Gunawan, S.H., M.M., gelar Pangiran Mangku Alam, bersama sejumlah tokoh penting lainnya seperti Pj. Sekda Tedi Zadmiko, S.KM., S.H., M.M., Anggota DPRD Pesbar Riza Pahlevi, S.T., Ketua TP-PKK Pesbar Dian Hardiyanti Dedi, S.ST., M.M., serta perwakilan OPD, camat, peratin, tokoh masyarakat, dan warga dari berbagai penjuru Pesisir Selatan.
Dalam sambutannya, Bupati Dedi Irawan menegaskan bahwa kegiatan budaya seperti ini bukan sekadar seremoni, melainkan refleksi dari penghormatan terhadap jati diri dan sejarah panjang masyarakat Pesbar. Ia menganggap Bumi Lebu Ngejalang Buka sebagai sarana untuk mengenalkan kembali nilai-nilai luhur budaya Lampung, sekaligus memperkuat ikatan sosial antarwarga.
"Lebih dari itu, kita juga bangga dapat berada di tengah-tengah masyarakat yang menjunjung tinggi warisan budaya," ujarnya.
Lanjutnya, momen ini sangat tepat untuk mempererat persaudaraan, berbagi pengalaman lintas generasi, serta memperkuat solidaritas sosial dalam balutan tradisi. Beragam pertunjukan seni seperti tarian tradisional, musik daerah, hingga upacara adat ditampilkan dengan kemasan yang menggugah, mencerminkan kreativitas masyarakat Pekon Negeri Ratu Tenumbang dalam menjaga serta menghidupkan kembali warisan budaya mereka.
"Inisiatif seperti ini merupakan bagian dari visi membentuk bangsa yang berakar kuat pada kebudayaan. Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih terlibat dalam kegiatan kebudayaan," jelasnya.
Menurutnya, pelestarian budaya tidak hanya bergantung pada generasi sekarang, tetapi juga pada kesiapan generasi penerus untuk merawat dan melanjutkan nilai-nilai tersebut. Karena itu, pihaknya berharap agar kegiatan ini tidak berhenti sebagai tradisi tahunan, tetapi dapat menjadi tonggak baru dalam pengembangan dan pemajuan budaya lokal yang berkelanjutan.
"Kita juga mengajak masyarakat untuk menjadikan budaya sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, serta mendorong agar warisan ini terus hidup dari masa ke masa," pungkasnya.(*)