Studi BRIN dan BMKG: Kalimantan Barat Bisa Terdampak Tsunami dari Filipina

Ilustrasi. Kajian potensi tsunami. Foto-Net--

Radarlambar.bacakoran.co- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap potensi tsunami di Pantai Gosong, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Hasil simulasi riset menunjukkan, gelombang tsunami setinggi 0,62 meter dapat mencapai kawasan tersebut jika terjadi gempa besar di Palung Manila, Filipina.

Penelitian yang berlangsung sejak 2023 itu bertujuan untuk menilai kelayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Pulau Kalimantan.

Riset ini menguji potensi dampak tsunami terhadap sistem pendingin PLTN, yang memanfaatkan air laut dan sangat bergantung pada kestabilan tekanan serta arus.

Pemodelan dilakukan dengan menggunakan data topografi dan batimetri resolusi tinggi. Gempa yang dijadikan skenario utama adalah gempa megathrust dengan magnitudo 9,1 dari zona subduksi Palung Manila. Hasil simulasi memperkirakan waktu tempuh tsunami sekitar 9 jam 10 menit sebelum mencapai Pantai Gosong. Gelombang tertinggi tercatat di sisi barat Pulau Semesak dengan ketinggian 0,62 meter.

Meski ketinggiannya tidak ekstrem, BRIN menekankan bahwa infrastruktur strategis seperti PLTN tetap harus memperhitungkan skenario terburuk. Gangguan sekecil apa pun pada sistem pendingin dapat mempengaruhi operasi reaktor.

Peneliti BRIN, Widjo Kongko, menjelaskan bahwa perubahan arus dan tekanan akibat tsunami berpotensi memengaruhi kestabilan pipa dan efektivitas pendinginan reaktor nuklir.

Kajian ini menjadi bagian dari upaya penyusunan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan evaluasi keselamatan tapak sesuai dengan regulasi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).

Kajian lanjutan juga akan mengevaluasi risiko tsunami dari potensi longsor bawah laut di Laut Lepas Brunei, sebagai bagian dari skenario bencana multi-sumber.

Riset ini telah dipublikasikan dalam jurnal internasional Renewable Energy Development dan menjadi rujukan penting bagi perencanaan PLTN yang aman dan adaptif terhadap potensi bencana geologi lintas batas.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan