Korban Tewas Bertambah, Gaza Dilanda Kelaparan dan Krisis Kemanusiaan

Lebih dari 1.000 Rabi Dunia Kecam Israel, Tuduh Gunakan Kelaparan sebagai Senjata di Gaza. Foto/Net--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Jumlah korban jiwa di Jalur Gaza kembali meningkat seiring dengan berlanjutnya serangan militer Israel. Sedikitnya 92 warga Palestina tewas dalam serangan terbaru, termasuk 56 orang yang sedang berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan di tengah krisis pangan yang semakin parah.

Serangan ini memperparah kondisi kemanusiaan di Gaza, yang sejak Oktober 2023 terus dihantam konflik. Warga sipil menjadi korban utama, termasuk mereka yang sedang mengantre makanan dan pasokan bantuan. Laporan dari berbagai organisasi internasional menunjukkan bahwa sejak akhir Mei, lebih dari 1.300 warga Palestina kehilangan nyawa saat mencari makanan.

Di sisi lain, pekerja kemanusiaan juga tidak luput dari bahaya. Sebuah serangan menghantam markas Bulan Sabit Merah Palestina di Khan Younis, mengakibatkan kematian seorang relawan dan melukai tiga lainnya. Bangunan yang terkena serangan sebelumnya telah diberi tanda kemanusiaan. Peristiwa ini memicu kecaman dari berbagai pihak dan mendorong seruan untuk perlindungan yang lebih kuat terhadap tenaga medis serta relawan kemanusiaan.

Sejak konflik kembali memanas, puluhan staf kemanusiaan telah kehilangan nyawa, sebagian besar saat menjalankan misi penyelamatan. Lembaga-lembaga hak asasi manusia, termasuk Kantor HAM PBB, menyuarakan keprihatinan mendalam dan mendesak adanya penyelidikan atas berbagai serangan terhadap fasilitas sipil dan kemanusiaan.

Kondisi di Gaza semakin memburuk akibat blokade yang telah berlangsung lebih dari sebelas minggu. Ketersediaan makanan dan obat-obatan menipis drastis, sementara fasilitas medis tak mampu lagi menampung jumlah korban. Setidaknya 175 warga, termasuk 93 anak-anak, dilaporkan meninggal akibat kelaparan. Bantuan yang dikirim lewat jalur udara belum mampu memenuhi kebutuhan lebih dari dua juta penduduk yang terdampak.

Organisasi kemanusiaan mendesak pembukaan jalur bantuan yang aman dan berkelanjutan. Seruan untuk gencatan senjata juga kembali menguat demi mencegah bertambahnya korban jiwa dan memberikan akses bagi pengiriman bantuan secara masif dan terkoordinasi. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan