Longsor Kembali Terjadi Aparat Pekon Mutar Alam Kerahkan Warga Lakukan Penanganan

Longsor di pemukiman warga Pekon Mutaralam Kecamatan Way Tenong mulai makan badan jalan. Foto Dok--

WAYTENONG - Untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan aparat Pekon Mutar Alam, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) kerahkan masyarakat melakukan gotong royong penanganan lokasi longsor di pemangku Simpang Dua Kamis 29 Februari 2024. 

Gotong royong secara mendadak tersebut karena di terdeteksi bagian bawah jalan yang berada di bibir longsor tanahnya sudah tergerus dan telah menyerupai gua sehingga dikhawatirkan saat kendaraan melintas akan amblas. 

Aparat pekon tempat Heri mendampingi Peratin Sutro Hamid, gerusan yang terjadi di lokasi longsor tersebut dampak dari tingginya intensitas hujan sehingga meski air tidak sepenuhnya melalui titik itu namun karena tingginya debit air yang turun menyebabkan tanah tergerus.

Dijelaskannya gotong royong dilakukan yakni upaya memaksimalkan aliran air agar tidak mengaliri lokasi tersebut serta menutup badan jalan yang sebelumnya hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. 

Terpisah di ruang kerjanya Peratin Sutro Hamid mempertanyakan terhadap keseriusan pemerintah dalam penanganan longsor yang masuk kategori bencana alam tersebut hal itu karena titik longsor itu telah terjadi selama dua tahun bahkan telah beberapa kali dilakukan peninjauan untuk pembangunan namun hingga saat ini realisasinya nihil.

Dirinya mengatakan keluhan dan harapan masyarakat akan kondisi longsor yang telah menyeret beberapa rumah warga dan sekarang mengancam lokasi pasar dan kantor kehutanan telah diungkapkannya langsung saat menghadiri musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) Kecamatan Way Tenong Januari kemarin.

Dan atas keluh kesahnya itu mendapat tanggapan dari Pemkab Lambar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar, jika sekarang ini instansi berkompeten tersebut memiliki anggaran untuk penanggulangan bencana longsor Rp 2 miliar.

Sehingga dengan dana yang ada itu diharapkan oleh sutra dapat dimanfaatkan untuk penanganan longsor yang memang kondisinya dari lokasi anda menjadi tidak ada karena terseret air. "Akibat longsor ini membuat akun kami mendapat julukan kampung angker," tandasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan