Entaskan Kasus Stunting, Pagardewa Gelar Rembuk Terpadu

Kamis 21 Nov 2024 - 21:22 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Nopriadi

PAGARDEWA – Pemerintah Pekon Pagardewa, Kecamatan Pagardewa, Kabupaten Lampung Barat, menggelar Rembuk Stunting pada Rabu, 20 November 2024.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk dinas kesehatan, perangkat pekon, kader kesehatan, dan pendamping desa, dalam upaya merumuskan strategi efektif untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

Seperti diketahui Rembug Stunting adalah forum diskusi dan evaluasi yang bertujuan untuk membahas langkah-langkah intervensi dalam mengatasi stunting. 

Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis selama masa pertumbuhan, yang dapat memengaruhi kualitas hidup anak di masa depan.

Gelaran ini merupakan pelaksanaan ketiga dalam tahun 2024 dan berfungsi sebagai evaluasi terhadap program intervensi yang telah dilaksanakan. 

Dalam catatan Pekon Pagardewa, tercatat ada lima anak yang menjadi target intervensi stunting pada tahun ini. Program-program yang telah dilakukan mencakup pemberian makanan tambahan (PMT), susu formula khusus, serta dukungan penuh dari puskesmas setempat.

Selain itu, ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) juga menjadi target prioritas pencegahan stunting.

PJ Peratin Pagar Dewa, Yoga Sugama, ST, MT, menekankan pentingnya sinergi dari seluruh elemen masyarakat dalam menangani stunting. "Stunting bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan, bidan desa, atau kader posyandu, tetapi juga tugas semua pihak, termasuk pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat. 

stunting ini penting sebagai forum diskusi untuk mewujudkan target zero stunting di Pagar Dewa," tegasnya.

Yoga juga mengingatkan bahwa upaya mengentaskan stunting harus dimulai sejak dini, dengan memfokuskan perhatian pada kesehatan remaja putri dan calon pengantin. 

"Sehatnya calon ibu akan menghasilkan generasi yang unggul. Ini harus menjadi prioritas bersama sesuai amanat Permendes No. 7 dan 13," tambahnya.

M. Arief Rohman, S.H., selaku pendamping desa, memberikan apresiasi atas peran aktif Pekon Pagar Dewa, bidan desa, dan kader kesehatan seperti kader posyandu, KPM, dan BKB dalam menyelenggarakan acara ini.

Namun, ia menekankan pentingnya evaluasi terhadap penggunaan dana desa untuk intervensi stunting.

"Jika stunting masih ada meski dana telah dikeluarkan, maka ada yang perlu diperbaiki. Program berbasis PMT atau susu formula buatan pabrik mungkin tidak berkesinambungan. Pekon perlu menggagas inovasi berbasis bahan pangan lokal bergizi tinggi dengan resep ahli gizi dari tenaga kesehatan," ujar Arief.

Ia juga menyoroti bahwa inovasi seperti ini telah sukses diterapkan di daerah lain, tidak hanya memperbaiki status gizi tetapi juga meningkatkan putaran ekonomi lokal.

Kategori :