Realisasi PPM KB Aktif 37.788 Aseptor

Minggu 02 Feb 2025 - 21:52 WIB
Reporter : Lusiana Purba
Editor : Nopriadi

BALIKBUKIT - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat mencatatkan capaian positif dalam program Keluarga Berencana (KB) pada tahun 2024. Dari target perkiraan permintaan masyarakat (PPM) untuk peserta KB aktif yang ditetapkan sebanyak 37.645 aseptor hingga akhir Desember 2024 terealisasi mencapai 37.788 aseptor. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam partisipasi masyarakat dalam program KB yang digulirkan pemerintah daerah.

Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Ahmad Syukri, S.Pd., yang didampingi Kepala DP2KBP3A M Danang Harisuseno, S.Ag., M.H., mengungkapkan bahwa capaian tersebut adalah hasil kerja keras dari berbagai pihak, baik dari pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, maupun mitra-mitra yang mendukung pelaksanaan program KB. "Kami sangat bersyukur karena capaian PPM peserta KB aktif pada tahun 2024 lalu mencapai 37.788 aseptor," ujar Ahmad Syukri, Minggu (2/2/2025).

Ahmad Syukri menjelaskan bahwa penggunaan alat kontrasepsi di Kabupaten Lampung Barat terdiri dari berbagai metode, baik jangka panjang maupun non-jangka panjang. Beberapa data capaian tersebut antara lain IUD (Intra Uterine Device) 353 aseptor dari target 561 aseptor, MOW (Metode Operasi Wanita) 180 aseptor dari target 469 aseptor, MOP (Metode Operasi Pria) 15 aseptor dari target 36 aseptor, Kondom 928 aseptor dari target 1.124 aseptor, Implan 7.751 aseptor dari target 9.440 aseptor.

Lalu, Suntik KB 22.380 aseptor melebihi target yang hanya 19.962 aseptor, serta Pil KB 6.181 aseptor dari target 6.054 aseptor.

"Secara keseluruhan, penggunaan alat kontrasepsi ini berkontribusi besar dalam upaya pengendalian jumlah penduduk di Lampung Barat. Metode yang paling banyak dipilih masyarakat adalah suntik, implan, dan pil KB," lanjutnya.

Dalam pelaksanaan program KB, DP2KBP3A menerapkan dua kategori metode kontrasepsi. Pertama, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang meliputi MOP, IUD, implan, dan MOW. Kedua, Metode Kontrasepsi Non-Jangka Panjang yang meliputi suntik, pil KB, dan kondom.

"Walaupun MKJP lebih efektif dalam jangka panjang, masyarakat banyak memilih metode yang lebih praktis dan mudah diakses, seperti suntik, pil, dan implan. Ini menunjukkan bahwa kami harus terus meningkatkan sosialisasi mengenai berbagai pilihan kontrasepsi agar masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan mereka," ujar Ahmad Syukri.

Terkait dengan target peserta KB aktif untuk tahun 2025, pihak DP2KBP3A Kabupaten Lampung Barat masih menunggu data dari BKKBN Perwakilan Provinsi Lampung. Ahmad Syukri menambahkan, target untuk tahun 2025 belum dapat ditentukan karena data dari provinsi belum diterima.

Ahmad Syukri berharap, melalui program ini, semakin banyak keluarga yang mendapatkan manfaat dari KB, sehingga tercipta keluarga yang sejahtera dan berencana. "Melalui program KB ini, kami berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam merencanakan jumlah anggota keluarga, memberikan kesempatan untuk kehidupan yang lebih baik, dan mengurangi beban sosial ekonomi. Kami berkomitmen untuk terus mendukung program ini agar lebih banyak lagi masyarakat yang terlibat," tutup Ahmad Syukri. *

Kategori :