RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Cap Go Meh merupakan puncak perayaan Tahun Baru Imlek dan dirayakan dengan meriah di berbagai daerah, namun Kota Singkawang di Kalimantan Barat selalu menjadi pusat perhatian.
Dikenal sebagai kota seribu kuil, Singkawang menjadi tuan rumah festival Cap Go Meh yang spektakuler setiap tahun. Festival ini bukan hanya sekedar acara keagamaan.
Hal ini mencerminkan kekayaan harmoni budaya Indonesia dan menyatukan berbagai suku bangsa dalam semangat persatuan.
Pada tahun 2025, Singkawang akan merayakan Tahun Baru Imlek 2576 dan Kap Goh Meh dengan berbagai dekorasi lampion yang memperindah kota.
Bapak Bun Chin Tong, Ketua Pelaksana Tahun Baru Imlek dan Cap Goh Meh Singkawan, mengatakan selain mendekorasi kota, panitia juga menyiapkan berbagai kegiatan untuk memeriahkan suasana.
Rangkaian acara akan diawali dengan pemasangan lampion dan replika zodiak pada 2 Januari 2025, dilanjutkan dengan lomba dekorasi lingkungan, dan puncaknya adalah perayaan pada 12 Februari 2025.
Acara besarnya meliputi Upacara Pembukaan di Stadion Kridasana pada 27 Januari 2025, dan festival kuliner Cap Go Meh dari 10 hingga 12 Januari.
Parade lampion menghiasi jalan-jalan Jalan Niaga pada bulan Februari dan Singkawang pada tanggal 10 Februari.
Acara terakhir Festival Cap Go Meh akan diadakan pada tanggal 12 Februari dan berpuncak pada Upacara Penutupan di Stadion Kridasana pada tanggal 13 Februari.
Untuk diketahui bahwa Cap Go Meh tersebut berasal dari bahasa Hokkien yang memiliki arti Malam ke 15.
Dalam budaya Tionghoa, malam ini menandai bulan purnama pertama Tahun Baru Imlek, melambangkan keberuntungan dan harapan baru.
Namun, karena pengaruh budaya setempat, perayaan di Singkawang menjadi unik.
Di kota ini, Cap Go Meh tidak hanya diperingati oleh masyarakat Tionghoa, namun juga oleh masyarakat Dayak dan Melayu yang hidup berdampingan secara harmonis.
Salah satu daya tarik utama Cap Go Meh di Singkawan adalah Tatung Parade.
Tatun konon adalah orang yang mempunyai kesaktian yang berperan sebagai perantara roh nenek moyang dan dewa.