Memaknai Berbuka Puasa dengan yang Manis

Selasa 04 Mar 2025 - 16:41 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Berbuka puasa adalah momen yang penuh kebahagiaan bagi umat Muslim. 

Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, menikmati hidangan berbuka menjadi waktu yang dinantikan. 

Dalam budaya masyarakat Indonesia, ada satu kebiasaan yang sudah melekat, yaitu berbuka puasa dengan yang manis. 

Namun, di balik tradisi ini, ada makna dan manfaat yang bisa kita ambil atau renungkan.  

 

Mengapa Berbuka dengan yang Manis?

Dalam ajaran Islam, berbuka puasa dengan yang manis, seperti kurma, dianjurkan oleh Rasulullah SAW. 

Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud menyebutkan bahwa Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa butir kurma atau seteguk air jika tidak ada kurma. 

Ini bukan hanya sekadar kebiasaan, tetapi juga memiliki alasan kesehatan yang kuat.  

Makanan manis mengandung gula alami yang dapat dengan cepat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. 

Tubuh membutuhkan asupan energi yang mudah dicerna, sehingga makanan manis seperti kurma, kolak, atau es buah menjadi pilihan yang tepat untuk mengembalikan stamina tanpa membebani sistem pencernaan.  

 

Makna di Balik Rasa Manis saat Berbuka

Selain manfaat fisik, berbuka dengan yang manis juga memiliki makna simbolis. Rasa manis bisa diartikan sebagai lambang kebahagiaan dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. 

Setelah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, berbuka dengan yang manis menjadi pengingat bahwa kesabaran dalam menjalani ibadah akan berbuah kebahagiaan.  

Kategori :