RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Panen gadu yang biasanya berlangsung September hingga Desember sering menjadi masa sulit bagi petani karena harga gabah kerap merosot saat produksi melimpah. Tahun ini, Perum Bulog hadir lebih awal untuk memberikan jaring pengaman dengan menyerap Gabah Kering Panen (GKP) langsung dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
Direktur Pengadaan Bulog, Prihasto Setyanto, menyampaikan bahwa pembelian gabah dilakukan melalui dua jalur, yakni Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan mekanisme komersial. Strategi ini memastikan kualitas gabah tetap terjaga sekaligus memberi kepastian pasar bagi petani.
Bulog menegaskan bahwa pembelian dilakukan langsung di lapangan saat harga gabah di tingkat petani sama atau di bawah Rp 6.500 per kilogram. Langkah ini berbeda dari pola lama yang dianggap rumit dan menjadi wujud dukungan penuh Bulog terhadap kebijakan pemerintah serta perlindungan nyata bagi petani Indonesia.
Mandat penyerapan gabah diberikan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui surat nomor 257/TS.03.03/K/9/2025 tertanggal 18 September 2025. Dengan strategi ini, stok cadangan beras nasional meningkat, harga tetap stabil, dan target swasembada pangan semakin terjaga.
Bagi petani, kebijakan ini menjadi kabar baik karena panen gadu tidak lagi identik dengan kerugian. Harga dasar Rp 6.500 per kilogram menjadi jaring pengaman yang memastikan jerih payah mereka terbayar setimpal, sekaligus memberikan kontribusi pada stabilitas pangan nasional.