BALIKBUKIT - Stok alat kontrasepsi (Alkon) khususnya pil KB kombinasi dan implan di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) kurang atau menipis.
“Stok alat kontrasepsi masih cukup, namun khusus untuk pil KB kombinasi dan implan stoknya menipis,” ungkap Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Ahmad Syukri, S.Pd., mendampingi Kepala DP2KBP3A Lambar, M Danang Harisuseno, S.Ag., M.H., Senin 29 Juli 2024.
Dijelaskannya, adapun stok alat kontrasepsi di gudang DP2KBP3A hingga saat ini yaitu IUD 8 buah, implan 73 batang, suntik kombinasi 520 vial, suntik progestin 2.453 vial, pil kombinasi 40 siklus, pil KB Progestin 510 serta kondom 43 gross.
“Untuk terkait kurangnya stok Alkon pil kombinasi dan implan, kata Ahmad Syukri, pihaknya akhir bulan Juli ini akan mengajukan penambahan ke Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung.
“Akhir bulan Juli ini, kita akan mengajukan usulan penambahan untuk Alkon pil kombinasi sebanyak 2500 lempeng dan implan 200 batang ke BKKBN Provinsi,” kata dia
Masih kata dia, alkon yang paling diminati oleh masyarakat Lampung Barat adalah KB suntik. “Untuk pelayanan KB gratis jadi bagi masyarakat yang ingin ber KB bisa datang ke fasilitas kesehatan dan pada saat acara acara Pemda, kita juga membuka pelayanan bagi masyarakat yang ingin ber KB,” kata dia.
Pihaknya berharap melalui program KB dapat memberikan solusi bagi keluarga sehingga diberi kebebasan mengatur dan membatasi jumlah anggota keluarga sesuai yang diinginkan. *