Setelah Meninggalkan WHO, AS Tangguhkan Sebagian Besar Bantuan Luar Negeri

Menlu AS Marco Rubio.//Foto: AFP--
Radarlambar.Bacakoran.co - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menangguhkan sebagian besar bantuan luar negeri mereka di seluruh dunia. Langkah ini diambil setelah perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden AS, Donald Trump, yang kembali menjabat.
Dilansir dari CNN pada Sabtu 25 Januari 2025, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengirimkan sebuah telegram kepada seluruh pos diplomatik AS pada hari Jumat yang menginformasikan tentang keputusan tersebut. Telegram itu menyebutkan potensi pembekuan dana miliaran dolar dari Departemen Luar Negeri dan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) untuk berbagai program internasional.
Bantuan luar negeri memang telah lama menjadi sasaran kritik dari anggota Partai Republik di Kongres dan pejabat pemerintahan Trump. Meskipun begitu, dana bantuan ini hanya mencakup sebagian kecil dari keseluruhan anggaran negara. Keputusan eksekutif dan telegram terbaru ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan pejabat kemanusiaan.
Isi telegram tersebut menginstruksikan penghentian segera terhadap bantuan luar negeri yang sedang berlangsung serta menghentikan bantuan baru. Dalam pesan itu juga disebutkan bahwa dalam beberapa minggu mendatang, pemerintahan AS akan menetapkan standar untuk mengevaluasi apakah bantuan tersebut sejalan dengan kebijakan luar negeri Presiden Trump.
Isi telegram itu mencatat bahwa proses evaluasi harus diselesaikan dalam waktu 85 hari.
Keputusan apakah program tersebut akan dilanjutkan, diubah atau dihentikan akan dibuat setelah evaluasi itu selesai dilaksanakan.
Perintah dari Departemen Luar Negeri ini memberi pengecualian bagi bantuan pangan darurat serta pendanaan militer untuk Israel dan Mesir. Namun, telegram tersebut tidak secara eksplisit menyebutkan negara lain yang juga menerima bantuan militer AS, seperti Ukraina dan Taiwan.
Seorang pejabat di sektor kemanusiaan mengungkapkan bahwa jeda bantuan ini sangat mengganggu dan menggambarkan rincian telegram tersebut sebagai situasi terburuk yang dapat terjadi.
Dalam perintah eksekutif yang dikeluarkan pada Senin sebelumnya, Trump menyatakan bahwa bantuan luar negeri tidak sesuai dengan kepentingan nasional AS.
Menurut Donald Trump, Industri bantuan luar negeri dan birokrasi AS tidak lagi melayani kepentingan Amerika dan seringkali bertentangan dengan nilai-nilai negara itu.
Namun, salah satu pejabat AS mencatat bahwa beberapa program bantuan, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan global, sejatinya merupakan kepentingan negara dan telah mendapat dukungan bipartisan.
Ditambahkannya, Memastikan dunia bebas dari pandemi adalah kepentingan AS. Stabilitas global adalah kepentingan bersama.
Sebelumnya, Trump juga membuat keputusan kontroversial dengan menarik AS dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut Trump, WHO telah gagal menangani pandemi Covid-19 serta masalah kesehatan global lainnya dengan cara yang independen dan efektif.
Trump mengkritik WHO yang dinilainya terlalu dipengaruhi oleh faktor politik, serta menyebutkan bahwa AS terlalu terbebani dengan kontribusi yang tidak sebanding jika dibandingkan dengan negara besar lainnya, seperti China.
Trump berkata setelah menandatangani perintah yang menarik AS dari WHO, sebagaimana dikutip oleh Reuters pada Selasa 21 Januari 2025 yaitu World Health Organization telah menipu AS, dan itu tidak akan terjadi lagi.(*)