2 Putri Terbaik Lampung Barat Melaju ke Final Duta Bahasa 2025

Selasa 17 Jun 2025 - 19:47 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Lusiana Purba

BALIKBUKIT - Kecintaan terhadap bahasa, sastra, dan budaya daerah mendorong dua putri terbaik dari Kabupaten Lampung Barat melaju sebagai finalis dalam ajang Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Lampung 2025. Mereka adalah Syipa An Nisa mahasiswa Universitas Lampung asal Kecamatan Way Tenong dan Rodiani dari Kecamatan Batu Brak.

Keduanya kini menjadi bagian dari 26 finalis (13 putra dan 13 putri) yang berhasil lolos dari lima tahapan seleksi ketat yang digelar Kantor Bahasa Provinsi Lampung bekerja sama dengan Ikatan Duta Bahasa Provinsi Lampung. Acara puncak penganugerahan akan digelar di Hotel Emersia, Bandar Lampung, pada 21 Juni 2025.

Syipa, menyatakan bahwa motivasinya mengikuti ajang ini adalah keprihatinannya terhadap makin terpinggirkannya bahasa dan budaya Lampung di tengah arus teknologi dan modernitas.

“Saya ingin menjadi bagian dari perubahan positif untuk menyuarakan semangat Trigatra Bangun Bahasa, yaitu Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing,” ujarnya.

Senada dengan itu, Rodiani yang juga aktif di dunia pendidikan, menyampaikan bahwa keterlibatannya didorong oleh tanggung jawab moral sebagai generasi muda Lampung.

“Bahasa adalah jembatan utama dalam komunikasi dan pembentukan karakter. Sebagai anak daerah, saya merasa wajib menjaga bahasa dan sastra Lampung agar tetap hidup dan dihargai,” ucapnya.

Ajang Duta Bahasa Provinsi Lampung tahun ini mencatat total 244 peserta yang mendaftar sejak Februari lalu. Seleksi dilakukan melalui lima tahapan, mulai dari seleksi administrasi, Ujian Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), wawancara dan unjuk bakat, tes menulis serta krida kelompok, hingga wawancara akhir.

Melalui seleksi ini, para peserta tak hanya diuji kemampuan berbahasa, tetapi juga daya pikir kritis, kepedulian terhadap literasi, hingga komitmen melestarikan bahasa daerah. Syipa dan Rodiani menjadi dua dari segelintir yang mampu menunjukkan konsistensi dan kualitas sepanjang tahapan seleksi tersebut.

Syipa berharap dirinya dapat memberikan dampak positif tidak hanya di lingkup provinsi, tetapi juga di kampung halamannya sendiri.

“Saya ingin anak-anak muda di Lampung Barat bangga dan aktif dalam melestarikan bahasa daerah. Semoga ini jadi awal perjuangan saya menyebarkan semangat literasi ke pelosok,” tuturnya.

Rodiani pun memiliki harapan serupa. Ia mengajak generasi muda untuk tidak hanya bangga sebagai anak Lampung, tetapi juga turut bertanggung jawab atas warisan budaya yang dimiliki.

“Bahasa adalah identitas, dan menjaga bahasa berarti menjaga jati diri. Mari kita wujudkan Lampung Barat sebagai kabupaten yang kaya literasi dan budaya,” ujarnya penuh semangat.

Atas capaian ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Barat melalui Kabid Kebudayaan, Riady Adrianto, menyampaikan apresiasi dan harapan besar kepada dua finalis tersebut.

“Kami mengucapkan selamat kepada Syipa dan Rodiani. Semoga ajang ini tidak hanya menjadi kontestasi, tetapi juga menjadi awal perjuangan nyata dalam merawat dan mengembangkan bahasa sebagai identitas dan jati diri bangsa,” ujar Riady mendampingi Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nowo Wibowono. 

Ia menegaskan, keterlibatan dua putri daerah dalam ajang Duta Bahasa merupakan cerminan bahwa semangat literasi dan budaya masih hidup di kalangan muda Lampung Barat. Pemerintah daerah berharap keduanya mampu menjadi duta literasi yang mendorong anak muda lainnya ikut terlibat dalam pelestarian bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Kategori :