Radar Lambar - Akibat hujan deras disertai angin kencang, menyebabkan satu pohon dan atap parkiran di SDN 1 Gunung Ratu Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) Kabupaten Lampung Barat roboh, pada Jumat (3 November 2023) sekitar pukul 14.30 WIB.
Beruntung, sedang tidak ada aktifitas di sekolah, dan pengendara yang melintas sehingga tidak ada korban dalam musibah tersebut, mengingat pohon yang tumbang cukup besar, selain itu atap parkiran terbang hingga ke jalan raya. Namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Kepala SDN 1 Gunung Ratu Solikhati, S.Pd.I., mengungkapkan, saat kejadian para siswa sudah pulang, dan sudah tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah besutannya tersebut.
"Alhamdulillah tidak ada korban, untuk kerugian sekitar Rp20 juta, atap parkiran mengalami kerusakan akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi," ungkap Solikhati.
Sementara, sebagian besar wilayah Lampung Barat hampir setiap hari dilanda hujan dengan intensitas cukup tinggi.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung barat Padang Prio Utomo, SH., mengungkapkapkan, dalam beberapa hari terakhir, hujan mengguyur sebagian besar wilayah Lampung Barat namun dengan intensitas hujan yang berbeda.
"Iya, untuk wilayah Lampung Barat mulai diguyur hujan, dan khusus hari ini intensitas hujannya cukup tinggi khususnya di Kecamatan Balik Bukit, namun ada beberapa wilayah yang intensitasnya sangat rendah dan hanya terjadi dalam beberapa jam saja," ungkap Padang.
Mengingat pergantian cuaca dari kemarau ke musim penghujan sangat rentan terjadi longsor, kata Padang, maka pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, khususnya yang bermukim di sekitar tebing maupun jurang, serta masyarakat yang hendak melintasi jalur Liwa-Krui, Liwa-Sukau, Liwa-Sumber Jaya.
"Karena dengan kemarau yang terjadi menyebabkan kondisi tanah kering dan menyebabkan tekstur tanah menjadi gembur, maka akan sangat rentan terjadi longsor setelah diguyur hujan, karenanya kami imbau masyarakat untuk tetap waspada," kata Padang.
Lebih lanjut dikatakannya, selain selama ini pihaknya meningkatkan kewaspadaan terhadap fenomena el nino, pihaknya juga saat ini mulai meningkatkan kewaspadaan dengan mulai turunnya hujan.
"Tentunya kami tingkatkan kewaspadaan," imbuhnya.
Sebelumnya, BMKG resmi mengumumkan data satelit terkini, dimana menyatakan bahwa fenomena El Nino masih akan terjadi hingga akhir Oktober 2023 ini.
Sebagaimana disampaikan BMKG, puncak kemarau masih bertahan diprediksi sampai akhir Oktober, dan bulan November mulai terjadi transisi dari kemarau ke musim hujan.
El Nino diprediksi masih akan berlangsung di level moderat sampai akhir tahun dan melemah di bulan Februari Maret hingga berakhir di bulan Maret.