Sebulan Lebih Teror Harimau Berlangsung, KPH akan Upayakan Penanganan Maksimal

Jumat 17 Jan 2025 - 20:22 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : mujitahidin

PESISIR TENGAH – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat sudah sekitar satu bulan lebih konflik manusia dan satwa liar dalam hal ini harimau sumatera yang terjadi diwilayah Pesisir Tengah maupun di Kecamatan Pesisir Selatan belum tuntas.

Kondisi tersebut hingga kini masih menjadi priorotas bersama dalam penanganan satwa liar yang terjadi di wilayah tersebut. Sehingga, diharapkan tidak terjadi dampak buruk baik terhadap satwa liar yang dilindungi itu maupun dampak bagi masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah jelajah harimau sumatera tersebut.

Kepala UPTD KPH Kabupaten Pesbar, Dadang Trianahadi S.P. M.M., menjelaskan bahwa, sampai dengan saat ini kondisi konflik antara manusia dan satwa liar di Kabupaten Pesbar ini terutama di wilayah Kecamatan Pesisir Tengah itu belum tuntas. Hal itu karena memang kondisi harimau sumatera masih berada di sekitar kawasan perkebunan warga.

”Sudah sekitar satu bulan lebih, atau sejak 8 Desember 2024 lalu sampai dengan saat ini kondisi harimau sumatera itu masih berada di sekitar lokasi terutama di wilayah kawasan perkebunan wilayah Kecamatan Pesisir Tengah,” kata Dadang, Jumat 17 Januari 2025.

Lanjutnya, dengan kondisi konflik antara manusia dengan satwa liar yang masih berlangsung hingga kini tentunya cukup berimbas kepada masyarakat terutama pemilik lahan perkebunan yang ada di sekitar lokasi jelajah wilayah harimau sumatera tersebut seperti diwilayah Way Balak Pekon Rawas, maupun wilayah perkebunan lainnya.

”Berbagai upaya hingga kini juga masih terus dilakukan oleh tim Satgas penanggulangan satwa liar Pesbar dengan melibatkan semua pihak terkait, artinya terus diupayakan maksimal,” jelasnya.

Masih kata dia, baik dalam pemasangan kandang jebak, pemantauan di posko satwa liar, hingga patroli dan juga upaya lainnya. Untuk itu, pihaknya berharap agar masyarakat di wilayah tersebut untuk dapat bersabar, dan tetap waspada, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu juga diharapkan agar kondisi harimau sumatera yang masih berada di kawasan perkebunan warga itu bisa segera kembali ke habitatnya. Pihaknya tentu berharap harimau sumatera itu bisa segera kembali ke habitatnya di kawasan hutan, atau bisa masuk dalam kandang jebak.

”Sehingga, kedepan masyarakat tidak lagi diresahkan dengan kemunculan hewan buas tersebut. Kita jugaberencana untuk terus berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai keberlangsungan konflik satwa liar dengan manusia tersebut,” pungkasnya. (yayan/*)

Kategori :