PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar,) mencatat luasan areal persawahan yang telah ditanami padi pada musim tanam gadu periode April–September 2025 mencapai 7.824 hektare hingga awal Agustus ini. Jumlah tersebut bahkan melampaui target tanam yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar 6.688 hektare.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Pesbar, Muchtar Husin, S.P., mendampingi Kepala Dinas KPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan, tingginya realisasi tanam padi sawah tahun ini tidak terlepas dari sejumlah faktor pendukung, terutama kondisi cuaca yang relatif bersahabat.
“Musim tanam gadu tahun ini cukup menguntungkan. Tidak terjadi kemarau panjang, sehingga baik petani irigasi maupun tadah hujan tetap bisa menggarap sawah mereka. Ketersediaan air menjadi faktor utama keberhasilan tanam ini,” ujar Muchtar.
Dijelaskannya, musim tanam gadu di Pesbar masih akan berlangsung hingga sekitar bulan depan. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar para petani yang masih memiliki lahan belum tergarap dapat segera memanfaatkannya untuk menanam.
“Musim tanam masih berjalan. Curah hujan juga masih tinggi hingga sekarang. Ini peluang besar bagi petani untuk terus menambah luasan tanam. Semakin luas yang ditanam, semakin tinggi pula potensi produksi nanti saat panen,” tambahnya.
Menurutnya, realisasi tanam yang telah melampaui target itu menjadi indikator positif terhadap upaya Pemkab Pesbar dalam menjamin ketersediaan pangan, khususnya beras, di kabupaten tersebut. Dengan meningkatnya jumlah lahan yang digarap dan ditanami padi, diharapkan hasil panen nantinya akan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat dan menstabilkan harga di pasaran.
“Dengan aktifnya petani melakukan proses tanam, tentu akan berdampak langsung pada ketersediaan beras di pasar. Harapan kita, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik, dan ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah bisa ditekan,” pungkasnya. (yogi/*)