FKUB Lambar Adakan Turnamen Mini Soccer

-----

BALIKBUKIT - Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lampung Barat menggelar turnamen mini soccer, dengan peserta sejumlah perangkat daerah, Forkopimda dan organisasi massa, salah satunya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), bertempat di Lapangan Indrapati Cakra Negara, Komplek Perkantoran Pemkab Lampung Barat, Rabu (15/11).

Turnamen tersebut dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat Drs. Nukman, MM., dihadiri Ketua FKUB Lampung Barat Sufaur Rosyid, Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyantho, S.I.K, M.H., Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Yusuf, dan perwakilan dari jajaran Forkopimda lainnya.

Ketua FKUB Lampung Barat Sifaur Rosyid dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa turnamen tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-95, dengan tujuan memperat tali silaturahmi dan tentunya dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama.

"Alhamdulillah, hari ini kita menggelar, tentu melalui kegiatan ini diharapkan bisa memperkuat persatuan dan kesatuan, serta terjaganya kerukunan umat beragama di Lampung Barat ini," kata Sifaur Rosyid.

Menurut Sifaur Rosyid, Lampung Barat merupalan daerah paling aman dan tentram di Provinsi Lampung. Karenanya ia mengajak semua pihak untuk tetap menjaga keamanan dan ketentraman tersebut. "Dari beberapa rapat yang saya hadiri, Alhamdulillah Lampung Barat ini merupakan daerah paling aman, ini yang harus kita jaga," kata Sifaur Rosyid.

Sementara Pj Bupati Lampung Barat Nukman dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut menyampaikan rasa bangga dan bahagia melihat berkumpulnya para tokoh dari berbagai agama dan profesi dalam satu kegiatan olahraga seperti ini, kegiatan ini mencerminkan kebersamaan dan keharmonisan masyarakat Lampung Barat dapat terwujud dengan baik. 

Kedepan, ia berharap kepada para pengurus FKUB, untuk tetap menjaga sinergitas dengan berbagai pihak, terutama dalam upaya menjaga kondusifitas lingkungan, kerukunan antar umat beragama, dan kehamonisan kehidupan sosial keagamaan di Lampung Barat.

"FKUB ini dibentuk oleh masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah. Sebab umat beragama bukanlah objek, tetapi menjadi subjek atau pelaku utama dalam upaya memelihara kerukunan nasional. Tanpa didukung oleh masyarakat, program pemerintah untuk mewujudkan ketertiban dan ketenteraman tidak akan terwujud," kata dia.

Terusnya, FKUB memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga dan membantu pemerintah dalam memelihara kedamaian dan kerukunan hidup di masyarakat.

Terlebih, sudah berada diambang pintu tahun politik. Maka FKUB harus benar-benar bergandengan tangan dengan pemerintah dan berbagai pihak lainnya untuk menjadi banteng yang kuat dalam membendung berbagai upaya atau gerakan-gerakan yang dapat menimbulkan gejolak, segregasi dan persinggungan di masyarakat.

"Kita semua harus aktif mengelola berbagai isu, terlebih isu agama yang pasti akan sangat mudah dijadikan sebagai senjata dalam melahirkan kekeruhan sosial," kata Nukman.

Terusnya, sebagai daerah yang majemuk seperti halnya daerah-daerah lain, masyarakat Lampung Barat juga rentan terhadap potensi konflik yang bernuansa sara. 

"Nuansa politis yang sengaja dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu akan menimbulkan gejolak yang mengarah kepada tindakan anarkis dan kerusuhan horizontal. Peran para tokoh atau pemuka dari semua agama yang ada menjadikan perekat persatuan dan kesatuan untuk memelihara keamanan, kerukunan, dan kedamaian, tanpa adanya keamanan, kerukunan dan kedamaian, mustahil kita dapat menjalankan ajaran agama dengan baik serta melanjutkan pembangunan untuk menuju masyarakat Lampung Barat hebat dan sejahtera sebagaimana yang kita cita-citakan bersama," pungkasnya. (nopri/lusiana)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan